Untuk sebagian besar dari kita, gadget menjadi bagian tak terpisahkan
dari aktivitas sehari-hari, tak terkecuali untuk anak-anak kita.
Menurut Guraru, seperti apa batasan konten dalam gadget siswa?
Seperti apa pengawasan yang Guraru lakukan untuk menjaga siswa agar
tetap berada dalam batasan tersebut? “Pengawasan Gadget Siswa” merupakan
topik yang diangkat dalam #GuraruTalk Senin (16/9) kemarin. Bagaimana
hasil diskusinya? Yuk, simak!
Foto: merdeka.com
Peserta diskusi memiliki peraturan yang berbeda-beda terkait penggunaan gadget di sekolah. Ada yang melarang siswa membawa gadget, ada juga yang membatasi penggunaannya di kelas.
- @larash_ati: Hanya diperbolehkan memakai saat materi tertentu, ketika dilarang dan tertangkap maka gadget disita dan diperiksa isinya.
- @sayamarfu: Di sekolah saya, siswa dilarang bawa gadget, sebagai tindak preventif saja. Prioritaskan cegah madharat daripada berharap manfaat.
- @ramdhan_hamdani: Bagi saya pribadi, mengizinkan anak membawa gadget ke sekolah bukanlah tindakan yang tepat. (1)
- @ramdhan_hamdani: Karena, pada akhirnya, siswa pun main kucing-kucingan dengan gurunya. (2)
Beberapa peserta diskusi menyebutkan konten pendidikan sebagai
konten yang sebaiknya dimiliki siswa. Selain itu, sebagian peserta juga
menentukan batasan dan larangan terkait konten gadget siswa.
- @didno76: Konten pendidikan dan media sosial yang menunjang pendidikan.
- @larash_ati: Konten yang seharusnya tidak ada, video berbau porno karena sangat berbahaya.. dan kami sering menemukannya.
- @ramdhan_hamdani: Ada baiknya guru mengarahlkan siswa untuk mengisi gadget-nya dengan e-book yang bermanfaat, seperti contoh-contoh soal UN tahun kemarin.
- @ramdhan_hamdani: Lagu-lagu dan film yang tidak bermanfaat sebaiknya jangan ada dalam gadget milik siswa.
Di sekolah-sekolah yang mengizinkan siswa membawa gadget, peserta diskusi mengemukakan langkah-langkah preventif dan pengawasan terhadap konten gadget siswa, serta tindak lanjut terhadap pelanggaran.
- @larash_ati: Jika ditemukan pelanggaran (saat HP disita), maka siswa yang bersangkutan dipanggil dan diberi bimbingan, jika pelanggaran berat maka kami memanggil orangtua.
- @dony_dhamhudi: Yang paling penting media sosialnya, bagaimana kita mengajarkan nilai-nilai santun tanpa ada kata-kata frontal dalam menyampaikannya.
- @yukopangestu: Cara mengawasi itu bisa menggunakan parenting software untuk HP. Hal ini bisa mengurangi dampak buruk.
- @yukopangestu: Parenting software yang mampu mem-filter beberapa website yang tidak perlu dalam pembelajaran.
- @Chafiya: Razia bisa jadi salah satu cara, terus dinasihati juga.
- @gadiza_dhewi: Razia gadget dadakan merupakan salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatannya, untuk hal-hal baik atau tidak.
- @bintangkreatif: Pelajaran berbasis socmed tiap minggu ke-4, siswa bawa HP, lalu bicara sebagai teman dari hati ke hati tentang konten gadget.
- @ramdhan_hamdani: Sepertinya, pengarahan kepada siswa tentang pemanfaatan gadget hanya untuk hal-hal yang positif saja perlu dilakukan.
Sebagian peserta diskusi menyebutkan razia sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap konten gadget siswa. Namun, tidak semua peserta sepakat melakukan razia, meski ada juga yang setuju.
- @botaksakti: Saya sendiri kurang suka kalau harus bongkar-bongkar gadget siswa. Hanya kadang-kadang tanpa diduga nimbrung memainkan *sambil ngintip
- @botaksakti: Ketika hal itu dilakukan rutin, misalnya, anak-anak pasti sudah mencari strategi untuk menghindarinya.
- @botaksakti: Di samping itu, kegiatan semacam razia sepertinya hanya menimbulkan ‘ketakutan’ sesaat
- @botaksakti: Ketika ditemukan sambil bercanda, maka malah bisa dijelaskan dari hati ke hati, tidak seharusnya menyimpan konten tersebut.
- @ArdyCihuy: Wajar, selama hanya untuk mengecek file media.Terkecuali sms. Menurut saya, sms itu privacy mereka..
- @NinnaAyuLestari: Saat siswa/siswi memiliki gadget, pengawasan orang tua untuk memriksa aplikasi itu wajar, selama anak masih dalam bimbingan.
- @ramdhan_hamdani: Pengawasan secara berkala tentu harus dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kembali terulang.
- @ramdhan_hamdani: Gadget sendiri memang milik pribadi, namun ketika siswa berada di lingkungan sekolah, dia harus patuh pada aturan sekolah.
Bagaimana dengan Guraru yang lain? Menurut Guraru, batasan apa saja yang perlu ada terkait konten gadget siswa? Langkah apa saja yang Guraru ambil untuk menjaga siswa dalam batasan tersebut? Yuk, berpendapat di sini!
Jika Guraru punya usulan topik dan pertanyaan untuk #GuraruTalk
berikutnya, silakan sampaikan pada kami. Sampai jumpa dalam #GuraruTalk
pekan depan!
Sumber : http://guraru.org/info/gurarutalk-pengawasan-konten-gadget-siswa/
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!