E-Learning, atau electronic learning, adalah metode yang memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja dan kapan saja selama tersedia komputer atau gadget lain yang memadai, misalnya tablet ataupun smartphone. Tak harus ada internet untuk membuat suatu pembelajaran termasuk dalam e-learning—metode
ini bisa juga menggunakan CD, jaringan komputer lokal, atau intranet.
Dengan menggunakan berbagai jenis media: teks, video, audio, animasi,
bahkan kelas virtual, e-learning dapat memperkaya pengetahuan
sekaligus pengalaman belajar siswa dengan hal-hal yang tidak dapat
diperoleh hanya melalui proses belajar mengajar di kelas biasa.
Selain memperkaya pengetahuan, e-learning memiliki beberapa
keuntungan lain, seperti biaya yang tidak mahal jika dibandingkan dengan
hasil yang dapat diperoleh, proses belajar yang memungkinkan siswa
untuk bereksplorasi secara mandiri, dan informasi yang lebih cepat
diperoleh.
Ada empat kategori e-learning, yaitu:
- Knowledge Databases : jenis e-learning yang paling dasar, dalam format database yang tersimpan di suatu situs atau aplikasi. Data dapat kita cari dengan mengetik kata kunci melalui kolom pencarian atau memilih salah satu dari daftar pilihan yang tersedia.
- Online Support : jenis e-learning yang lebih interaktif dan spesifik karena berbentuk forum, chat rooms, bulletin boards, e-mail, atau aplikasi messenger.
- Asynchronous Training : jenis e-learning dalam pengertian yang banyak dikenal, yaitu pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh siswa dengan CD, jaringan komputer lokal, intranet, atau internet. Komunikasi dengan pengajar dapat dilakukan melalui bulletin boards, grup diskusi online, atau e-mail.
- Synchronous Training : jenis e-learning yang dipandu secara langsung oleh pengajar, dilakukan serempak secara online pada waktu yang sama. Jenis e-learning ini biasanya dilakukan dengan media website, percakapan audio, atau percakapan video.
E-learning mengandung berbagai elemen yang dapat
membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Pengajar
dapat memanfaatkannya antara lain dengan menyusun konten yang variatif
dengan perpaduan gambar, suara, dan teks; membangun interaksi dengan
kuis atau permainan; memberi umpan balik pada siswa sesegera mungkin;
dan mendorong interaksi yang intens dengan pengajar dan sesama siswa.
Sesering apa Guraru menggunakan e-learning dalam proses belajar mengajar? Apa manfaatnya bagi siswa dan juga pengajar? Mari berbagi!
Referensi:
http://guraru.org/info/mengakrabkan-diri-dengan-e-learning/
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!