Flipped Classroom adalah
model pembelajaran yang “membalik” metode tradisional, di mana biasanya
materi diberikan di kelas dan siswa mengerjakan tugas di rumah. Konsep
Flipped Classroom mencakup active learning, keterlibatan siswa, dan podcasting. Dalam flipped classroom,
materi terlebih dahulu diberikan melalui video pembelajaran yang harus
ditonton siswa di rumah masing-masing. Sebaliknya, sesi belajar di kelas
digunakan untuk diskusi kelompok dan mengerjakan tugas. Di sini, guru
berperan sebagai pembina atau pemberi saran.
Penerapan model flipped classroom memiliki banyak keuntungan
dibandingkan model pembelajaran tradisional. Tersedianya materi dalam
bentuk video memberikan kebebasan pada siswa untuk menghentikan atau
mengulang materi kapan saja di bagian-bagian yang kurang mereka pahami.
Selain itu, pemanfaatan sesi belajar di kelas untuk proyek atau tugas
kelompok mempermudah siswa untuk saling berinteraksi dan belajar satu
sama lain.
Namun, meski memiliki banyak kelebihan, flipped classroom membutuhkan
persiapan matang agar dapat berjalan dengan optimal. Guru tentunya
harus membuat video pembelajaran yang menarik, berkualitas, serta dapat
dipahami siswa tanpa tatap muka secara langsung; sementara siswa, di
sisi lain, harus memiliki akses terhadap koneksi internet.
Lebih jelasnya mengenai flipped classroom dapat Guraru simak dalam video berikut.
Salah satu Guraru yang mulai menerapkan flipped learning dalam proses pembelajarannya adalah Pak Sukani. Mulai tahun ajaran baru ini, ia mengemas materi Matematika dalam digibook yang harus dipelajari siswanya di rumah. Untuk melengkapinya, #GuruSeru Juli 2013 ini membuat kelas online menggunakan Edu20. Artikel dan videonya dapat Guraru saksikan di sini!
Adakah Guraru yang juga menerapkan flipped classroom di kelas? Apa saja kelebihan dan kekurangannya dibandingkan model pembelajaran tradisional?
Sumber:
http://guraru.org/info/flipped-classroom-membalik-model-pembelajaran-tradisional/
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!