Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan untuk
merespon perkembangan zaman, di Indonesia telah banyak lembaga
pendidikan yang telah mulai menerapkan e-learning dalam proses
pembelajaran. Hal ini menimbulkan berbagai pendapat pro dan kontra dari
masyarakat. Mereka yang pro antara lain karena kemudahan yang diberikan
dan luasnya sumber informasi, sementara yang kontra disebabkan minimnya
kontak langsung antara peserta dan kebutuhan fasilitas serta internet
yang memadai.
Di luar pro dan kontra tersebut, pengembangan metode e-learning di
Indonesia yang masih terbilang baru populer tentunya masih memerlukan
banyak kajian dan pengembangan, mulai dari segi kesiapan, biaya, sampai
cara penyampaian.
Onno W. Purbo (dalam Rahmawati) menyebutkan tiga hal yang harus dipenuhi dalam merancang e-learning, yakni sederhana, personal, dan cepat.
Sederhana berarti memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan
teknologi dan menu yang ada. Kemudahan pada panel yang disediakan akan
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga pemanfaatan waktu akan lebih efisien. Personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik dan memperhatikan kemajuan serta persoalan yang dihadapi siswa. Cepat berarti tiap keluhan dan kebutuhan peserta didik dapat ditanggapi dengan segera.
Selain itu, e-learning tetap perlu mengadaptasi unsur-unsur
yang biasa dilakukan dalam sistem pembelajaran konvensional. Misalnya,
dimulai dari perumusan tujuan yang operasional, pengadaan pre-test, membangkitkan motivasi, penggunaan bahasa yang komunikatif, uraian materi yang jelas, contoh kongkrit, problem solving, diskusi, post-test, dan lain sebagainya.
Namun, ketika sebuah sekolah ingin membangun web-based learning dalam pelaksanaan pembelajarannya, yang terlebih dahulu harus dipertimbangkan adalah beberapa hal mendasari seperti:
- Biaya untuk mengkonversi pembelajaran dalam kelas ke dalam format elektronik multimedia
- Materi pembelajaran yang akan dimigrasi ke dalam model e-learning
- Pemeriksaan efektivitas dari proses migrasi tersebut
- Sumber Daya Manusia yang terlibat di dalamnya
Dengan mempertimbangkan dan berbagai hal-hal di atas, penerapan metode e-learning
di sekolah Guraru dapat dilaksanakan dengan maksimal, karena semua
faktor yang dibutuhkan telah siap untuk proses pembelajaran dengan
metode tersebut. Bagaimana menurut Guraru?
Sumber:
http://guraru.org/info/hal-hal-yang-harus-diperhatikan-dalam-penerapan-e-learning/
Rahmawati, Fitri. Model Pembelajaran E-Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Yogyakarta: FT UNY. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/MODEL%20PEMBELAJARAN%20e-LEARNING%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20KUALITAS%20PENDIDIKAN.pdf
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!