E-learning adalah
istilah yang digunakan untuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
komunikasi dan informasi dengan berbagai cara untuk mendukung dan
meningkatkan proses pembelajaran. Ada berbagai macam teknologi yang
dapat digunakan, mulai dari aplikasi komputer online maupun offline, teknologi presentasi seperti aplikasi Microsoft PowerPoint atau proyektor, World Wide Web, web-conference, materi multimedia seperti foto atau animasi, tools untuk menilai pekerjaan siswa, permainan, dan masih banyak lagi.
Apa pentingnya penggunaan metode e-learning dalam pembelajaran? Selain mencegah ketertinggalan dari dunia luar di era teknologi seperti sekarang, penggunaan metode e-learning mampu meningkatan fleksibilitas dan kualitas belajar melalui beberapa manfaat, antara lain:
- menyediakan akses terhadap berbagai sumber data dan materi yang tidak dapat diakses dengan cara lain, seperti grafik, suara, animasi, film, dan lain-lain;
- memberi kebebasan pada siswa untuk menentukan sendiri waktu dan tempat belajar;
- memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan dan cara sesuai kemampuannya;
- menyediakan lingkungan belajar yang terfokus pada siswa sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar masing-masing siswa;
- menciptakan lingkungan belajar yang aktif;
- mendukung terjalinnya komunikasi yang lebih intens antara siswa dan guru;
- memungkinkan pemberian umpan balik atau reinforcement dengan frekuensi dan kecepatan yang lebih.
Dengan mengkombinasikan aneka teknologi yang tersedia, seorang guru dapat memaksimalkan potensi metode belajar e-learning.
Baik guru maupun siswa dapat menemukan cara berkomunikasi dan belajar
yang lain, juga bergabung dalam aneka komunitas baru. Dengan begitu,
guru dapat membuat siswa terlibat secara lebih aktif dalam pembelajaran
mereka.
Kecenderungan untuk mengembangkan e-learning sebagai salah satu
alternatif pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan
semakin meningkat sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi
komunikasi dan informasi (diambil dari http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56). Penggunaan e-learning di sekolah tidak lagi terbatas pada mata pelajaran TIK, melainkan juga dalam pelajaran-pelajaran lainnya.
Penerapan e-learning yang efektif, menurut Indrayani (2007),
berhubungan dengan usaha yang konsisten dan terintegrasi dari pelajar,
lembaga, fasilitator, staff penunjang, dan administrator. Harrison
(dalam Pushpanathan, 2012) menjelaskan bahwa guru berperan sebagai
“pelajar ahli” yang dapat membantu siswa memecahkan masalah dan mencari
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mereka. Proses pembelajaran berbasis e-learning akan lebih berhasil jika guru memenuhi ciri berikut:
- Memiliki semangat yang tinggi
- Dapat mengatur sesi belajar dengan baik
- Mencintai subjek yang diajarkan
- Dapat mengkonseptualisasi topik yang dibahas
- Berempati terhadap siswa
- Memahami bagaimana cara manusia belajar
- Memiliki keterampilan mengajar dan mengelola pembelajaran
- Waspada terhadap tiap kejadian di dalam kelas
- Mengajar dengan gaya pengajaran yang ia sukai
- Terampil dalam berbagai aspek pengajaran: bertanya, mendengarkan, mendorong, bereaksi, menyimpulkan, dan memimpin.
Selain yang telah disebutkan di atas, untuk meningkatkan motivasi
belajar dan memaksimalkan proses pembelajaran, setiap guru harus
membekali diri dengan keterampilan TIK dan pengetahuan terkait teknologi
yang cukup mumpuni. Pelgrum (dalam Khan dkk, 2012) menyatakan bahwa
kurangnya keterampilan dan pengetahuan guru merupakan salah satu dari
hambatan utama penggunaan internet dalam pembelajaran di negara yang
sedang dan belum berkembang. Hal serupa diungkapkan Olowa (2012), yaitu
bahwa di beberapa negara, prospek penggunaan internet untuk proses
pembelajaran belum diterapkan secara maksimal dan masih terbatas.
Keterbatasan tersebut terutama disebabkan oleh kurang mendukungnya
fasilitas di sekolah, biaya penggunaan internet yang tinggi, dan
kurangnya pengetahuan serta keterampilan guru dalam menggunakan internet
untuk tujuan pembelajaran.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah keterampilan para guru di sekolah sudah cukup untuk menerapkan e-learning dalam proses belajar dan seberapa pentingkah pengadaan pelatihan e-learning di
sekolah-sekolah?Apa saja tantangan dalam penerapan e-learning di
Indonesia khususnya di sekolah kita masing-masing, Guraru? Mari terus
belajar!
–
Sumber:
Khan, Md. Shahadat Hossain, dkk. 2012. Barriers to The Introduction of ICT into Education in Developing Countries: The Example of Bangladesh. International Journal of Instruction, vol. 5, No. 2. http://www.e-iji.net.
Olowa, Olatomide Waheed. 2012. An Assessment of Internet Uses,
Practices, and Barriers for Professional Development by Agricultural
Science Teachers in Lagos State. Education Research International, vol. 2012. http://www.hindawi.com
Pushpanathan, T. 2012. The Role of A Teacher in Facilitating e-Learning. Journal of Technology for ELT, vol. 2 No. 2. http://www.researchgate.net
http://guraru.org/info/manfaat-e-learning-dan-pentingnya-keterampilan-guru/
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!