Media sosial memiliki porsi besar dalam kehidupan sosial siswa sebagai digital native. Tak hanya untuk bersosialisasi atau sekadar meng-update status, media sosial juga menjadi tempat bagi siswa untuk memperoleh informasi atau pengetahuan baru dalam berbagai bidang.
Selain siswa, guru pun banyak yang telah memiliki akun di berbagai
sosial media dan menggunakannya sebagai sarana pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa. Namun, sudah maksimalkah Guraru memanfaatkan
media sosial untuk proses belajar mengajar? Apa saja yang dapat Guraru
lakukan untuk menarik minat dan engagement siswa terhadap pembelajaran melalui media sosial? Ini dia beberapa hal yang dapat Guraru lakukan!
1. Mendorong siswa untuk berbagi tugas atau hasil karya tertentu di media sosial
Selain berbagi, siswa juga ditugaskan untuk mengevaluasi karya satu
sama lain. Dengan cara ini, siswa berkesempatan untuk menunjukkan karya
dan memperoleh umpan balik dari masyarakat luas. Misalnya, mengunggah
video di Youtube, foto atau gambar di Flickr atau Instagram, tulisan di
blog, dan lain-lain.
2. Menggunakan media sosial untuk memfasilitasi komunikasi melalui diskusi langsung
Ketika kelas atau sekolah Guraru mengadakan program khusus yang menyertakan pembicara tamu, misalnya, tagar atau hashtag tertentu dapat digunakan untuk melakukan live tweet via Twitter—yang kemudian bisa dirangkum menggunakan tools tertentu seperti Chirpify atau Storify—dan
untuk menyampaikan pertanyaan kepada pembicara melalui Twitter. Dengan
demikian, siswa yang tidak hadir tetap dapat mengikuti diskusi yang
tengah berlangsung.
3. Mewajibkan siswa untuk memiliki blog
Memiliki blog merupakan sebuah cara menyuarakan pendapat melalui
tulisan, juga untuk mengeksplorasi minat pribadi. Blog pribadi dapat
digunakan untuk memuat tugas-tugas siswa, juga menjadi wadah bagi siswa
untuk menyampaikan pemikiran mereka.
4. Berbicara secara langsung dengan para ahli di bidang tertentu
Guraru dapat memberikan tugas tertentu pada siswa yang melibatkan
wawancara atau tanya jawab dengan ahli di bidang tertentu. Tanya jawab
ini dapat dilakukan secara online dan siswa dapat mencari narasumber melalui LinkedIn, yang merupakan jejaring profesional.
5. Berdiskusi dengan siswa melalui video chat
Dengan aplikasi video chat seperti Google Hangouts atau Skype, Guraru dapat melakukan diskusi tatap muka dengan siswa.
6. Membuat kelas digital
Salah satu media yang dapat digunakan untuk membuat kelas digital
adalah Edmodo. Dengan Edmodo, Guraru dapat memberi sekaligus
mengumpulkan tugas, menyusun jadwal kelas, juga mengunggah foto serta
mengirim pesan pada siswa. Fitur Global Read Aloud di Edmodo juga dapat
digunakan untuk melatih kemampuan public speaking siswa di hadapan pelajar seluruh dunia.
Guraru juga dapat menambah pengetahuan dan informasi dengan mengikuti
akun media sosial milik sesama pendidik di berbagai negara. Apa saja
akun Twitter, alamat blog, atau channel Youtube pendidikan yang menjadi favorit Guraru? Yuk, berbagi dengan rekan Guraru di sini!
Tips lain penggunaan media sosial untuk pembelajaran dapat dibaca melalui infografik ini dan ini.
Ada yang punya tips lain? Bagaimana guru dapat memanfaatkan media
sosial untuk pembelajaran dengan optimal dan tetap menarik bagi siswa?
Sumber:
7 Ways Teachers Use Social Media in The Classroom. http://mashable.com/2013/08/18/social-media-teachers/
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!