Wealth Mathematic : Bagaimana Menghitung
Kemakmuran Anda?
Kemakmuran
memiliki makna yang berbeda-beda dari satu individu ke individu lainnya. Namun
secara umum kemakmuran ini mengandung unsur-unsur kebebasan, keimanan,
kemerdekaan, kesehatan, kedamaian, keharmonisan, kemajuan, kecukupan dan
berbagai unsur positif lainnya.
Dalam
tulisan ini saya hanya mengambil arti sempit dari kemakmuran dari sisi monetary
(Monetary Wealth) yang berarti ketersediaan asset yang bisa di daya gunakan
secara leluasa untuk meemenuhi kebutuhan pemiliknya secara berkelanjutan.
Bagaimana kita membangun Monetary
Wealth ini ?, formula disamping adalah rumusan sederhana yang saya ambilkan
dari bukunya Robert Kiyosaki terakhir dengan judul The Real Book of Real Estate
(Vanguard Press, 2009) . Kata si penulis apabila kita pahami dan terapkan
unsur-unsur dari formula tersebut kita akan bisa makmur – paling tidak secara
finansial.
X = eXchange
Exchange adalah pertukaran barang dari satu pemilik ke pemilik lainnya dengan imbalan barang yang lain.
Exchange adalah pertukaran barang dari satu pemilik ke pemilik lainnya dengan imbalan barang yang lain.
O =
Opportunity
Kesempatan untuk melakukan pertukaran.
Kesempatan untuk melakukan pertukaran.
T = Talent
Talent atau bakat yang meliputi juga sikap, kemampuan, kapasitas, kekuatan, kecerdasan, ketrampilan yang melekat pada diri seseorang.
Talent atau bakat yang meliputi juga sikap, kemampuan, kapasitas, kekuatan, kecerdasan, ketrampilan yang melekat pada diri seseorang.
E = Equity
Equity atau ekuitas adalah nilai kekayaan atau hak yang dimiliki seseorang.
Equity atau ekuitas adalah nilai kekayaan atau hak yang dimiliki seseorang.
Tm = Time
Time atau waktu adalah kecepatan kita melaksanakan sesuatu.
Time atau waktu adalah kecepatan kita melaksanakan sesuatu.
Dengan satu
kalimat dapat dikatakan bahwa kemakmuran terjadi melalui serangkaian
pemanfaatan kesempatan untuk tercapainya exchange (pertukaran) bakat/kemampuan
dan asset secara cepat.
Kalau saja
formula ini hanya dari Robert Kiyosaki atau Wayne Palmer (karena Robert
Kiyosaki hanya meng-compile antara lain tulisan Wayne Palmer), saya mungkin
enggan untuk mengutipnya. Namun karena pesan yang disampaikan dalam formula
tersebut juga sejalan dengan pesan yang disampaikan Al-Qur’an dalam membangun
kemakmuran masyarakat – maka insyaallah formula ini juga bermanfaat untuk kita.
Perhatikan
ayatnya ada di penggalan surat Al Hasyr ayat 7 berikut : “…supaya harta itu
jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu…”.
Dari penggalan ayat ini kita bisa
paham, bahwa ada persamaan dan ada perbedaan antara membangun kemakmuran versi
kapitalis dan membangun kemakmuran versi Islam. Persamaan dalam keduanya adalah
kemakmuran dibangun dengan asset yang berputar/beredar.
Sedangkan
perbedaannya adalah dalam ekonomi kapitalisme pembentukan kemakmuran fokusnya
adalah pada individu – dalam Islam membangun kemakmuran fokusnya adalah untuk
umat atau masyarakat secara luas. Oleh sebab itu dalam Islam harta tidak hanya
harus berputar, tetapi berputarnya-pun diatur sehingga tidak hanya berputar
pada golongan yang kaya saja. Ada konsep zakat, infaq, sedeqah dan waqaf yang
mendorong perputaran harta kearah sasaran yang lebih luas.
Dalam
kapitalisme , sah-sah saja segelintir orang menjadi sangat makmur sedangkan
sebagian besarnya menderita. Dalam Islam karena ada hak si miskin dalam harta
si kaya, bila perputaran harta tersebut terjadi secara benar mengikuti syariah maka
sebagian besar umat/masyarakat seharusnya makmur – meskipun bisa saja masih ada
segelintir orang yang tetap miskin dan segelintir lagi sangat makmur.
Grafik yang
kedua diatas menunjukkan beda penyebaran kemakmuran antara masyarakat kapitalis
dengan masyarakat Islam. Wa Allahu A’lam.
src :
geraidinar.com
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!