Bagi perokok berusia muda, berhenti merokok
merupakan sebuah tantangan yang kadang sulit sekali untuk dilakukan. Diantara
perokok berusia 65 tahun ke atas, wanita justru lebih mudah menghentikan
kebiasaan merokok ketimbang pria.
Dalam sebuah riset di Amerika Serikat yang
melibatkan 573 perokok berusia 65 tahun ke atas, ternyata wanita adalah yang
paling mudah berhenti merokok. Selain itu, tingkat kecenderungan para manula
untuk kembali merokok hanya berkisar 16% yang lebih rendah dibanding kalangan
muda, dimana 35% hingga 45% diantaranya berpotensi untuk kembali menjadi
perokok setelah mereka berhenti.
Namun efek kesehatan yang diperoleh setelah
mereka berhenti merokok ternyata tidak lebih baik ketimbang pada saat mereka
masih menjadi perokok aktif, sebagaimana dijelaskan oleh Heather E. Whitson,
M.D dalam jurnal American Geriatrics Society.
Sebanyak 44% dari 100 orang yang berhenti
merokok dilaporkan meninggal dunia pada tahun ke-3 proyek penelitian tersebut,
sebagaimana juga dialami oleh 51,6% dari 473 responden yang masih menjadi
perokok aktif. Sehingga hampir tidak ditemui dampak kesehatan yang berbeda
secara signifikan diantara dua kelompok perokok itu.
Setelah diteliti lebih jauh, ternyata
banyak diantara para perokok yang baru berhenti mengkonsumsi rokok setelah
mereka didiagnosa penyakit yang mengancam nyawa mereka, seperti kanker.
Sehingga tak mengherankan bila hal tersebut mempengaruhi tingginya angka
kematian diantara orang-orang yang berhenti merokok.
Para peneliti menduga ada banyak alasan yang dimiliki para manula untuk
berhenti merokok, tapi alasan-alasan tersebut sangat berbeda dengan yang
diungkapkan oleh para perokok di kalangan muda. Contohnya, kemampuan membeli
rokok karena lupa atau keterbatasan finansial sangat mempengaruhi para manula
untuk berhenti merokok.
Salah satu faktor penting lainnya yang
menjelaskan mengapa wanita lebih mudah untuk berhenti merokok ketimbang pria,
ternyata adalah karena takut kehilangan suami mereka. Hal itu berkaitan dengan
kenyataan bahwa wanita biasanya hidup lebih lama dibanding pria, dan secara
naluriah ingin mempertahankan pasangannya di masa-masa tua.
Ketakutan untuk menjadi janda itulah yang
banyak mendorong para wanita berusia 65 tahun ke atas untuk segera berhenti
merokok. Sebab, hidup sendiri bagi kalangan wanita berusia lanjut bisa
menimbulkan dampak depresi yang besar dalam rumah tangga.
Dari situ para peneliti akhirnya menyimpulkan,
bahwa meskipun motivasi untuk berhenti merokok diantara para manula berbeda
jauh dengan kalangan muda, namun keputusan berhenti merokok adalah sesuatu yang
patut diperjuangkan sepanjang hidup.
Semoga bermanfaat..!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!