Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komputer saat ini memungkinkan
manusia menjalani kehidupannya dengan lebih mudah, efektif dan efisien.
Dalam berbagai bidang kehidupan, teknologi informasi dan komputer sudah
diterapkan, termasuk dalam bidang pendidikan. Di dunia pendidikan
sendiri, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, penerapan
teknologi informasi dan komputer dalam proses belajar mengajar mulai
marak.
Internet
merupakan salah satu bagian dari teknologi informasi yang
perkembangannya sangat cepat. Sejak ditemukannya konsep jaringan pada
tahun 1970-an disusul ditemukannya berbagai protokol standar seperti HTTP dan FTP serta bahasa HTML, pengguna internet di dunia makin meningkat. Menurut survey dari Internet World Stats (http://internetworldstats.com),
pada pertengahan tahun 2008 saja, pengguna internet sudah mencapai 1,4
milyar orang lebih. Di Indonesia sendiri, masyarakat terutama kalangan
akademisi (pendidikan), saat ini sudah banyak yang mengenal, menggunakan
dan memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dengan Media Elektronik
Dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi dan komputer serta
internet, memicu munculnya konsep baru terutama dalam dunia pendidikan,
yaitu electronic learning atau disingkat e-learning. Konsep
pembelajaran e-learning pada awalnya merupakan konsep pembelajaran yang
memanfaatkan media elektronik, baik berupa teks, audio maupun video,
baik media offline maupun online sehingga materi pembelajaran dapat
disampaikan secara lebih efektif dan efisien.
Dalam perkembangannya, pengertian e-learning makin mengerucut menjadi
internet learning, sehingga saat ini banyak orang menganggap bahwa
penerapan e-learning harus menggunakan media internet (online). Namun
e-learning makin populer di masyarakat, terutama dalam hubungannya
dengan proses pembelajaran.
Penerapan e-learning di suatu institusi, termasuk institusi
pendidikan, ternyata tidaklah mudah. Banyak faktor yang menjadi
kendalanya. Beberapa yang sering menjadi kendala antara lain:
- Faktor budaya. Faktor budaya masyarakat yang menjadi kendala dalam penerapan elearning dan cukup sulit dihilangkan adalah budaya pembelajaran konvensional dimana dalam proses pembelajaran, guru (pengajar) harus bertatap muka secara langsung dengan siswa (pelajar). Disamping itu, dalam pembelajaran konvensional, guru (pengajar) menempati posisi dominan sebagai pemberi ilmu dan siswa (pelajar) sebagai penerima ilmu. Budaya tersebut merupakan hal yang menghambat keberhasilan penerapan e-learning, yang berbeda 180 derajat, dimana siswa (pelajar) menjadi pihak yang dominan dalamm proses pembelajaran, guru (pengajar) hanya sebagai fasilitator saja.
- Faktor kebijakan dan regulasi. Kebijakan dan regulasi yang berlaku di dalam institusi tentu berpengaruh langsung dalam keberhasilan penerapan e-learning. Kebijakan dan regulasi yang kurang jelas dan kurang tegas akan menghambat penerapan e-learning.
- Faktor infrastruktur. Faktor ini biasanya berbanding lurus dengan faktor biaya. Kesiapan infrastruktur seperti software pendukung e-learning, jaringan intranet dan internet, komputer dan server, akan mempengaruhi penerapan e-learning. Dan infrastruktur yang baik akan menuntut pengeluaran biaya yang besar.
Layanan Gratis di Internet untuk E-Learning
E-learning terutama di dunia pendidikan, berkaitan langsung dengan
kegiatan belajar mengajar. Tentunya penerapan e-learning harus
memberikan dampak positif dalam proses tersebut. E-learning harus dapat
mempermudah dan mempercepat proses belajar mengajar, bukan sebaliknya,
membuat proses belajar semakin sulit.
Internet dengan berbagai layanan di dalamnya, sebenarnya cukup
potensial terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar.
Internet banyak memberikan solusi praktis dalam berbagai hal, misalnya
saja email dapat berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif dan
mesin pencari dapat berfungsi sebagai perpustakaan digital yang sangat
luas bagi berbagai disiplin ilmu.
Ditambah lagi dengan lahirnya generasi baru layanan berbasis internet yang dinamakan web 2.0. Web 2.0
dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003 dan
dipopulerkan pada konferensi pertamanya tahun 2004. Wikipedia
mendefinisikan Web 2.0 sebagai sebuah revolusi bisnis di dalam industri
komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform,
dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform
tersebut.
Web 2.0 sendiri mengacu pada paradigma pengembangan layanan internet
yang menekankan pada kolaborasi dan saling berbagi (share) antar
pengguna. Hal ini sejalan dengan konsep e-learning yang juga menekankan
interaksi, kolaborasi dan berbagi informasi antar penggunanya (terutama
pengajar dan siswa).
Saat ini, di internet tersedia cukup banyak media pembelajaran online
baik yang gratis maupun berbayar. Tentu hal ini cukup menguntungkan
bagi institusi atau pengajar yang ingin mencoba menerapkan e-learning
dalam proses pembelajarannya, namun terbentur kendala biaya dan
infrastruktur. Karena untuk penerapaannya hanya membutuhkan koneksi
internet, memilih media pembelajaran yang tersedia secara gratis di
internet merupakan pilihan yang cukup efektif dan efisien.
Berikut ini beberapa layanan gratis di internet yang dapat digunakan untuk media pembelajaran:
Edu20.org merupakan aplikasi berbasis web yang cukup lengkap dan cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran baik bagi sekolah maupun perguruan tinggi. Fasilitas yang tersedia antara lain, manajemen materi kuliah, online test (quiz, tugas), dan manajemen kelas. Selain itu juga tersedia fasilitas seperti forum, blog, chat, calendar, dsb. Di sini tersedia login sebagai pengajar (teacher), siswa (student) dan juga orang tua (parent). Proses pendaftaran cukup mudah dan cepat. Edu20 beralamat di http://www.edu20.org. | |
BuddySchool merupakan salah satu sarana pendidikan terbuka (free). Aplikasi gratis ini memungkinkan komunikasi antara pengajar (tutor) dan siswa (student) terjalin dengan baik. Pengajar dapat memberikan tugas dalam berbagai bentuk ke siswa dan siswa dapat mengerjakannya. BuddySchool juga disertai beberapa fasilitas pendukung seperti pengiriman pesan, catatan (note), pengingat (reminder), kalender dan sistem grade. BuddySchool memiliki alamat di http://www.buddyschool.com | |
EduSlide.Net memudahkan bagi pengajar (teacher) dalam mendistribusikan bahan ajar. Tampilannya yang cukup menarik dengan struktur situs yang baik akan memudahkan pengunjung (student) dalam mengakses materi-materi pembelajaran. Di situs ini, kita juga dapat mengatur suatu course gratis bagi semua orang atau berbayar. Fasilitas standar elearning seperti quiz dan tugas, grading, material, referensi, forum, chat dsb juga tersedia. Kita dapat mengakses EduSlide di alamat http://www.eduslide.net | |
E-Learning Community 2.0 merupakan sarana bagi para Internet Entrepreneur untuk mengembangkan bisnis mereka dengan memanfaatkan konsep social networking yang ditawarkan oleh Web2.0. Fasilitas ini tersedia gratis bagi mereka yang ingin mengembangkan materi-materi dan course online. Tertarik untuk bergabung, silahkan mendaftar di http://www.elearningcommunity.com | |
Contoh penyedia media pembelajaran gratis lainnya dapat dilihat di http://go2web20.net dalam kategori (tag) E-Learning.
(Sumber : http://achmatim.net/2008/07/31/layanan-gratis-di-internet-sebagai-media-belajar-mengajar/)
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar dengan bahasa yang sopan..!!!